Keadaanini mengakibatkan Blok Sentral banyak mengalami kekalahan. Pada 12 Desember 1916, Jerman mengusulkan perdamaian. dan mendapatkan sumber daya yang dapat membiayai Jepang dalam melakukan Perang Pasifik. Pada 8 Desember 1941 (7 Desember 1941, waktu London, New York), di bawah komando Vice Admiral Chuichi Nagumo, Perang Dunia I dan II
PosisiJepang yang semakin terdesak karena banyaknya kekalahan perang di Pasifik melawan sekutu, mengakibatkan Jepang harus memberikan usaha keras negara jajahannya. Indonesia diberikan banyak kelonggaran dan peran dalam pemerintahan untuk menggerakkan masyarakatnya menuju perang Asia Timur Raya.
Perangsekutu pada perang dunia 1 mengalami kesulitan menaklukan turki karena. Question from @gusti23202054 - Sejarah sekutu mengalami kesulitan menaklukkan Turki karena kurangnya strategi dan penguasaan medan pertempuran serta kurangnya pasukan untuk menghadi pasukan Turki. jelaskan bagaimana sikap masyarakat indonesia terhadap agama
Dalamperjanjian itu, Rusia menyatakan tidak akan menyerang Jerman. Pada tanggal 1 September 1939, Jerman menyerbu Polandia. Oleh karena itu, pada tanggal 3 September 1939, Inggris dan Prancis mengumumkan perang terhadap Jerman. Bagi bangsa Asia, penyerbuan Jepang atas Cina, pada tahun 1937, merupakan sebab langsung Perang Dunia II.
Pada15Agustus 1945 menyerah tanpa syarat pada sekutu hingga Kaisar hirohito tampil Radio Nasional Jepang pertama kalinya mengumumkan Jepang menyerah. Pemuda gerakan bawah tanah di Indonesia mendengar kekalahan Jepang dan disaat yang bersamaan Soekarno, Muhammad Hatta, dan Radjiman widyodiningrat sedang berada di Dalat Vietnam
Keadaanini mengakibatkan Blok Sentral banyak mengalami kekalahan. Pada 12 Desember 1916, Jerman mengusulkan perdamaian. akhirnya mengumumkan perang terhadap Jerman pada 10 April 1917. Untuk membalas serangan Jepang, sekutu menyusun strategi dengan melakukan taktik "Loncat Katak"
Olehkarena itu, para pemuda (Golongan Muda) melakukan penculikan terhadap Soekarno-Hatta yang kemudian membawa keduanya ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945.[4] Peristiwa Rengasdengklok terjadi pada 16 Agustus 1946, yakni penculikan kepada dua bapak proklamator Republik Indonesia, Soekarno dan Hatta, ke Karawang, Jawa Barat, dengan tujuan
PU8bXzc. Strategi Bangsa Indonesia Menghadapi Tirani Jepang Strategi Kerja Sama Strategi Perlawanan Pembentukan BPUPK Strategi Kerja Sama Dalam menghadapi tirani Jepang selama 3,5 tahun, bangsa Indonesia menerapkan berbagai strategi, mulai dari menggunakan cara-cara halus hingga perlawanan terbuka. Kelompok nasionalis yang telah ada sejak masa pergerakan pun memiliki reaksi dan strategi yang berbeda dalam menghadapi Jepang. Pranoto 2000 mengklasifikasikan mereka ke dalam tiga kelompok. Pertama, kelompok moderat yang mau bekerja sama dengan Jepang yang kemudian mendirikan organisasi Tiga A. Kedua, kelompok radikal yang bergerak di bawah tanah, meliputi PKI Partai Komunis Indonesia dan PSI Partai Sosialis Indonesia. Ketiga, kelompok nasionalis yang setelah dikeluarkan dari penjara Belanda mau bekerja sama dengan Jepang, termasuk Sukarno dan Hatta. Pada masa penjajahan Belanda, kedua tokoh ini memilih jalur non kooperasi atau menolak bekerja sama dengan Belanda. Namun, pada masa penjajahan Jepang, mereka mengambil posisi yang berbeda melalui strategi kerja sama dengan Jepang. Selain Sukarno dan Hatta, tokoh lain yang berjuang melalui jalur kerja sama antara lain Muh. Yamin, Otto Iskandardinata, Mr. Sartono, Ratu Langi, Sutardjo Kartohadikusumo, Mr. Syamsudin, Dr. Mulia, dan sebagainya. Melalui strategi kerja sama, mereka berhasil membangun jejaring sambil meneruskan perjuangan dalam batas-batas yang dimungkinkan Hariyono, 2014. Selain para pemimpin nasionalis, kelompok lain yang juga dirangkul oleh Jepang untuk bekerja sama adalah kelompok Islam. Tahukah kalian mengapa Jepang berusaha mendapatkan dukungan dari kelompok ini? Sebelum menjajah, pihak Jepang sudah mempelajari situasi di Indonesia dan mereka menyadari pentingnya unsur Islam sebagai suatu kekuatan penting dalam masyarakat Indonesia Imran, 2012. Oleh karenanya, mereka kemudian diberi sedikit ruang melalui organisasi MIAI Majelis Islam A’laa Indonesia. Sebenarnya, para pemimpin kita mengalami posisi yang dilematis dalam menghadapi Jepang. Sebagai pemimpin, tentu saja mereka sangat ingin untuk melindungi rakyat dalam perjuangan menuju Indonesia merdeka. Namun di sisi yang lain, Jepang sangat keras dan kejam dalam menuntut mereka membantu perang Jepang. Dapatkah kalian membayangkan dilema yang mereka alami? Dalam situasi yang serba sulit, mereka menerima ajakan Jepang bekerja sama sambil tetap mencari cara untuk mencapai Indonesia merdeka. Kelompok yang bekerja sama dengan Jepang ini kemudian menjadi pemimpin dari berbagai organisasi bentukan Jepang seperti Gerakan Tiga A, Poetera, dan Jawa Hokkokai. Pada awalnya para tokoh nasionalis akan dimanfaatkan Jepang untuk membantu meraih simpati rakyat, namun para pemimpin kita justru mampu memanfaatkan sedikit ruang yang diberikan oleh Jepang melalui ketiga organisasi itu untuk kepentingan bangsa Indonesia sendiri. Sebagai contoh, Sukarno berkesempatan untuk mengunjungi berbagai daerah dan memberikan pidato yang dapat membangkitkan nasionalisme. Meskipun demikian, kelompok yang bekerja sama dengan Jepang juga mendapat kritik dari kelompok yang bergerak di bawah tanah seperti para pemuda yang dekat dengan Syahrir. Dalam bukunya, Hariyono 2014 menjelaskan bahwa bagi kelompok pemuda, tindakan Sukarno dan Hatta yang ikut mempropagandakan kepentingan perang Jepang sudah terlalu jauh dalam membela Jepang dan mengorbankan rakyat. Meskipun demikian, sebenarnya Sukarno maupun Hatta berada dalam posisi yang serba sulit. Para pemuda tidak banyak tahu bahwa sebenarnya kedua tokoh ini tidak hanya berusaha melindungi rakyat sebisa mereka, tapi juga berusaha membujuk Jepang agar tidak bersikap terlalu keras kepada kelompok yang tidak mau bekerja sama. Strategi Perlawanan Selama masa penjajahan Jepang, ada banyak hal yang dilakukan oleh kelompok ini, mulai dari membangun jejaring, menyebarkan propaganda anti Jepang, melakukan sabotase, meledakkan jalur kereta api, dan sebagainya Pranoto, 2000. Ada pula kelompok-kelompok yang melakukan perlawanan terbuka kepada Jepang. Perlawanan di Aceh Perlawanan terbuka yang dilatarbelakangi oleh alasan agama untuk pertama kalinya terjadi di Aceh. Hanya delapan bulan setelah beberapa tokoh setempat membantu kemudahan bagi Jepang masuk ke daerah mereka. Perlawanan itu terjadi di Cot Plieng, Bayu, dekat Lhokseumawe dipimpin oleh seorang ulama muda Tengku Abdul Djalil. Ulama yang memimpin madrasah ini menyamakan Jepang dengan setan-setan yang merusak ajaran Islam. Ia juga menentang kewajiban melaksanakan seikeirei yang dianggapnya mengubah kiblat ke matahari. Pada 10 November 1942 pasukan Jepang dikerahkan dari Bireun, Lhok Sukon, Lhokseumawe, ke Cot Plieng. Pasukan yang dilengkapi dengan senapan, mesin berat, mortar, dan jenis senjata api lainnya itu dihadapi oleh murid-murid Abdul Djalil yang pada umumnya menggunakan senjata tradisional. Bersama dengan sebagian muridnya, Abdul Djalil menyingkir ke Blang Kampong Teungah. Tempat ini pun diserbu Jepang pada 13 November 1942. Teungku Abdul Djalil dan 19 orang pengikutnya tewas, sedangkan 5 orang lainnya tertangkap. Perlawanan PETA di Blitar Pada 14 Februari 1945, Kota Blitar dikejutkan dengan kejadian yang menghebohkan. Sepasukan prajurit PETA Pembela Tanah Air pimpinan Shodanco Supriyadi, Shodanco Muradi dan Shodanco Sunanto melakukan perlawanan terhadap militer Jepang. Selain perilaku diskriminasi dari prajurit-prajurit Jepang, pemberontakan tersebut dipicu juga oleh kemarahan para anggota PETA terhadap pihak militer Jepang yang kerap membuat penderitaan terhadap rakyat. Kendati gagal, namun tidak dapat dipungkiri jika pemberontakan tersebut sempat membuat penguasa militer Jepang ketar-ketir. Itu terbukti saat mereka melakukan penumpasan, seluruh kekuatan militer Jepang di Blitar dikerahkan, bahkan juga melibatkan unsur-unsur kavaleri dan infanteri dari wilayah lain. Ketika pemberontakan itu gagal maka pihak Jepang menghukum sekeras-kerasnya para pelaku. Dari 421 anggota PETA Blitar yang terlibat 78 di antaranya langsung dihukum berat. Termasuk Muradi dan Sunato yang dijatuhi hukuman mati pada 16 April 1945. Supriyadi sendiri hingga kini masih tak jelas rimbanya. Beberapa kalangan meyakini bahwa sesungguhnya begitu pemberontakan berhasil dipadamkan, Supriyadi langsung ditangkap dan dihukum mati di suatu tempat yang dirahasiakan. Perlawanan di Kalimantan Barat Perlakuan kasar serdadu Jepang terhadap penduduk, seperti menjatuhkan hukuman jemur sampai pingsan terhadap orang yang hanya melakukan kesalahan kecil, merupakan sebab terjadinya perlawanan di Kalimantan Barat. Kekejaman Jepang semakin meningkat setelah Sekutu sejak permulaan tahun 1943 melancarkan serangan terhadap kedudukan mereka. Orang-orang yang dicurigai ditangkap, bahkan dihukum pancung di muka umum. Pada 16 Oktober 1943, kurang lebih 70 orang mengadakan pertemuan di gedung bioskop Merdeka Sepakat di Pontianak. Mereka merencanakan mengadakan perlawanan pada tanggal 8 Desember 1943. Rencana ini diketahui oleh Jepang berkat laporan mata-mata mereka. Seminggu setelah pertemuan di bioskop Merdeka Sepakat itu, Jepang melakukan penangkapan besar-besaran. Mereka yang ditangkap kemudian dibunuh, termasuk Sultan Pontianak, Sjarif Muhammad Ibrahim Sjafiuddin. Di antara mereka ada yang dipancung. Orang-orang yang dibunuh itu dikuburkan di Mandor, dekat Pontianak. Pembentukan BPUPK Dalam perkembangannya, Jepang semakin terdesak dalam Perang Asia Timur Raya. Di tengah-tengah situasi semacam itu, pihak Jepang semakin memerlukan dukungan dari bangsa Indonesia. Agar bangsa kita mau terus membantu, maka Jepang memberikan janji kemerdekaan. Untuk merealisasikan janji itu, pemerintahan Jepang di Jawa yang pada saat itu paling maju secara politik, membentuk BPUPK Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan. Meskipun berkedudukan di Jawa, anggota BPUPK terdiri atas berbagai golongan dan berasal dari berbagai daerah. Di antara mereka ada yang berasal dari golongan nasionalis, golongan agama, peranakan Arab, peranakan Tionghoa, Indo, aristokrat, jurnalis, dan sebagainya. Selain itu, ada dua orang tokoh perempuan yang menjadi anggota BPUPK yaitu Siti Sukaptinah yang merupakah tokoh Fujinkai dan Maria Ullfah yang merupakan tokoh pergerakan perempuan sejak masa kolonial. Selain itu, ada juga enam orang dari bangsa Jepang yang bertindak sebagai anggota pasif dari BPUPK. Keberadaan BPUPK ini sangat besar artinya bagi perkembangan sejarah Indonesia nantinya. Peran utama BPUPK adalah merumuskan dasar negara dan konstitusi Indonesia. Sidang pertama BPUPK pada 29 Mei – 1 Juni 1945 membahas mengenai dasar negara. Dalam sidang tersebut, ada empat orang tokoh yang menyampaikan usulan tentang dasar negara, yaitu Muh. Yamin, Ki Bagus Hadikusumo, Supomo, dan Sukarno. Pada hari terakhir dari sidang itulah Sukarno menyampaikan gagasannya tentang dasar negara yang ia namakan Pancasila. Oleh karenanya, setiap tanggal 1 Juni kita memperingati hari lahirnya Pancasila. Selain merancang dasar negara, BPUPK juga menyusun rancangan konstitusi atau Undang-undang Dasar UUD bagi Indonesia. Tahukah kalian bahwa ada tokoh perempuan yang berperan dalam perumusan UUD? Apa sumbangsih yang ia berikan? Seperti yang disebutkan sebelumnya, Maria Ullfah merupakan salah satu tokoh perempuan yang tergabung dalam BPUPK. Ia adalah perempuan Indonesia pertama yang berhasil meraih gelar sarjana hukum dari Universitas Leiden. Semasa penjajahan Jepang, ia diajak oleh Supomo bekerja di Departemen Kehakiman. Saat pembentukan BPUPK, ia diajak bergabung karena keahliannya di bidang hukum. Salah satu kontribusi penting dari Maria Ullfah adalah usulannya mengenai persamaan hak antara perempuan dan laki-laki dalam negara Indonesia yang merdeka Rasid, 1985. Atas kegigihannya dalam memperjuangkan usulannya, maka dalam pasal 27 UUD 1945 disebutkan mengenai persamaan kedudukan warga negara dalam hukum dan pemerintahan. Tokoh perempuan lain yang menjadi anggota BPUPK adalah Siti Sukaptinah. Ia adalah tokoh yang dikenal gigih memperjuangkan hak-hak perempuan Indonesia sejak masa kolonial. Ia ikut menyuarakan pentingnya Indonesia berparlemen dan agar perempuan dapat berpolitik serta duduk di parlemen. Jika dalam BPUPK Maria Ullfah tergabung di Panitia Pertama yang membahas UUD, Siti Sukaptinah duduk di Panitia Ketiga yang membahas tentang pembelaan tanah air. Setelah menyelesaikan tugasnya, BPUPK kemudian dibubarkan pada 7 Agustus 1945, hanya beberapa saat sebelum Jepang menyerah. Untuk melanjutkan tugasnya maka dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI. Sukarno dilantik secara resmi pada 12 Agustus 1945 sebagai ketua PPKI saat Jepang sudah di ambang kekalahannya pasca pengeboman Nagasaki dan Hiroshima oleh Amerika. Baca Kumpulan Rangkuman Sejarah Kelas 11 SMA
Dalam masa akhir Perang Dunia II, Jepang mulai mengalami kekalahan, terlebih di tahun 1944. Hal ini mendorong pemerintah Jepang untuk mencari simpatik tokoh nasional agar membantu Perang Jepang yang mulai terdesak. Akhirnya, dikeluarkanlah pernyataan mengenai janji kemerdekaan Indonesia yang akan diberikan di kemudian hari pada 7 September 1944. Sebagai realisasinya, Jepang pun membentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI pada tanggal 1 Maret 1945 yang bertugas untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dengan demikian, tujuan utama Jepang membentuk BPUPKI adalah untuk mencari simpatik tokoh nasional agar membantu Jepang yang mulai terdesak dalam Perang Dunia II.
Kekalahan Sekutu oleh Jepang di Perang Asia Pasifik memberikan pengaruh yang besar kepada pemerintahan Hindia Belanda di wilayah Indonesia. Belanda pemerintahan Hindia Belanda harus menyerah pada Jepang di Kalijati, Subang, tepatnya pada 8 Maret 1942. PembahasanJepang sempat terlibat perang dengan Sekutu di masa Perang Dunia II. Perang tersebut dikenal dengan Perang Asia Pasifik oleh Sekutu atau Perang Asia Timur Raya oleh Jepang. Perang tersebut dimulai dengan dilakukannya pengeboman pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour pada 7 Desmber tersebut menjadi pukulan yang berat bagi pihak Sekutu. Akibatnya, Amerika serikat dan Gubernur Hindia Belada menyatakan perang terhadap Jepang. Karena itu, Jepang beranggapan bahwa menguasai wilayah Asia Tenggara, terlebih Indonesia, menjadi penting melihat wilayahnya yang dianggap strategis dan menguntung Jepang dalam Perang Asia sendiri mulai memasuki wilayah Indonesia melalui Tarakan, Kalimantan Timur, pada 11 Januari 1942. Berikut Januari 1942 Jepang memasuki wilayah Tarakan, Kalimantan Januari 1942 pasukan KNIL pasukan Belanda di Tarakan menyerah pada 1942 Jepang mengadakan serangan besar-besaran ke Pulau Maret 1942 Batavia berhasil dikuasai oleh Maret 1942 Pemerintah Hindia Belanda yang semakin terdesak, kemudian mengadakan perundingan dengan pihak Jepang yang disebut dengan Kapitulasi Kalijati, di Kalijati, Subang. Pada perundingan tersebut ditandatangani pernyerahan Hindia Belanda kepada Kalijati dipimpin oleh Letnan Jenderal Ter Poorten dan Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer dari pihak Belanda, sedangkan dari pihak Jepang dipimpin oleh Jenderal Hitoshi Imamura. Dengan penandatanganan Kapitulasi Kalijati tersebut, kekuasaan Belanda di wilayah Indonesia berakhir dan beralih ke tangan dengan cara Belanda yang melakukan upaya paksaan untuk merebut perhatian pribumi, Jepang justru melakukan pendekatan dengan cara yang baik. Mereka menarik simpati pribumi dengan membuat berbagai propaganda. Salah satunya adalah Gerakan 3A, yang terdiri dariJepang cahaya pemimpin pelindung penguasaan Jepang tersebut tidak lantas membawa pribumi pada perbaikan nasib. Justru pibumi bangsa Indonesia menjadi lebih sengsara dengan berbagai kebijakan yang diberlakukan oleh lebih lanjutMateri tentang Isi Perjanjian Kalijati Materi tentang Pendudukan Jepang di Materi tentang Gerakan Detail JawabanKelas 11Mapel SejarahBab Bab 4 - Pendudukan Jepang di IndonesiaKode
Mas Pur Follow Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw! Home » Sejarah » Sejarah Singkat Takluknya Jepang Kepada Sekutu Januari 14, 2017 1 min readJepang Kalah Perang dengan Sekutu,- Sejarah klasik yang dipahami tentang kekalahan Jepang pada tanggal 15 Agustus 1945 adalah akibat dijatuhkannya bom atom di Hiroshima 6 Agustus 1945 dan Nagasaki 9 Agustus 1945. Dengan perkataan lain setelah itu Jepang menyerah tanpa syarat. Sebenarnya yang terjadi pada tanggal 15 Agustus, buka penyerahan Jepang dalam arti yang resmi, karena hal tersebut baru terjadi pada tanggal 2 September 1945 di atas kapal Amerika Serikat Misouri yang berlabuh di teluk pada tanggal 14 Agustus 1945 memang Pemerintah Jepang melalui duta besarnya di Swiss mengirim surat untuk mematuhi keputusan Postdam Konperensi sekutu dikota Postdam. Berita yang dibuat oleh menteri muda luar negeri jepang Shunichi Matsumoto ini antara lain berisi keterangan bahwa Hirohito sudah mendatangani naskah penerimaan deklarasi yang diterima di Indonesia dan kemudian dianalisa adalah berita tanggal 14 Agustus 1945 tersebut. Surat yang dikirim pemerintah Jepang ini merupakan sambungan saja dari surat tertanggal 10 Agustus 1945, dimana Jepang menawarkan diri untuk merundingkan penyerahan karena Hirohito merisaukan perdamainan dunia. Keadaan di dalam negeri Jepang saat itu memang tidak menentu misalnya menjelang tanggal 15 Agustus 1945 telah terjadi percobaan kudeta gagal yang dilakukan para perwira muda pimpinan Takeshita, Mayor Hidemasa Koga dan Mayor Hatanaka. Kejadian tersebut dapat diantisipasi oleh militer pro Kaisar. Karena merasa bertanggungjawab, Jenderal Anami selaku Menteri Angkatan Darat Jepang akhirnya melakukan bunuh jam waktu Tokyo tanggal 15 Agustus 1945, Hirohito berbicara di radio tentang penerimaan deklarasi Postdam. Berita inilah yang resmi menghentikan Perang Asia Timur Raya. Pidato yang terlebih dahulu direkam pada piringan hitam gramofone pada tanggal 14 Agustus 1945 ini dikenal sebagai pidato suci Hirohito berjudul “The Voice of the Crane“. Amerika selaku negara besar dalam jajaran sekutu menanggapi peryataan Jepang itu sebagai reaksi akibat pemboman dengan teknologi mutahir hasil rekayasa para ahli atom kekalahan Jepang merupakan berita besar buat pemuda Indonesia guna meningkatkan perjuangannya. Terbayang di benak kelompok pemuda posisi Soekarno dan Hatta serta kelompok tua lainnya yang menjadi sulit Seia Sekata dan bersedia sehidup semati dengan Dai asumsi-asumsi baru nasib bangsa Indonesia dan tanah airnya, Bakal jadi apa Indonesia ini? Perkataan paling dekat tentu saja akan datangnya pihak sekutu, dalam hal ini Amerika Serikat. Pendukung utama Atlantic Charter. Suatu bangsa yang mendukung demokrasi, hak asasi dan kemerdekaan. Bukan hal aneh kalau para pemuda akan menyambutnya dengan slogan-slogan sebagaimana yang disebut dalam Atlantic Charter rupanya waktu kedatangan tersebut tidak terlalu cepat karena adanya perubahan rencana Jenderal Mac Arthur yang tidak jadi melakukan invasi ke Indonesia. Dia berbelok langsung ke utara untuk mempercepat penaklukan negara induk Jepang. Tanggungjawab wilayah Asia Tanggara kemudian diserahkan sepenihnya kepada kekuatan sekutu lain yaitu dibawah pimpinan Laksamana Mountbatten. Padahal Mountbatten memiliki jumlah tenaga dan fasilitas transportasi yang sedikit cerita sejarah mengenai takluknya Jpang oleh sekutu, demikian artikel sejarah yang dapat saya bagikan dan terima kasih. Mas Pur Follow Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!
Kekalahan-Kekalahan Jepang Jepang Menyerah Kepada Sekutu Proklamasi yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan tonggak penting dalam sejarah bangsa kita. Peristiwa ini merupakan pernyataan bangsa Indonesia yang merdeka dan tidak mau lagi berada di bawah penjajahan bangsa lain. Proklamasi kemerdekaan Indonesia terjadi hanya beberapa hari setelah Jepang menyatakan kalah kepada Sekutu. Jepang sebenarnya mulai mengalami kekalahan sejak bulan Agustus 1942. Namun, mereka masih mampu bertahan dan selalu mempropagandakan kemenangannya meskipun berbeda jauh dengan kenyataannya. Pengaburan bahkan pemutarbalikan informasi ternyata sudah terjadi di masa lalu. Bagaimana dengan di masa kini? Bagaimana sikap kalian dalam menyikapi informasi yang kalian terima? Tentu saja kalian harus senantiasa bersikap kritis dan tidak mudah percaya dengan informasi yang datang agar tidak teperdaya oleh berita bohong atau propaganda. Di masa lalu, para pendahulu kita disajikan berbagai berita tentang kejayaan Jepang dalam perang agar bangsa kita mau membantu pihak Jepang. Pihak Blok Poros Axis yang berhaluan fasis mengalami kekalahan di berbagai front dalam Perang Dunia II. Jepang semakin terdesak oleh kekuatan Sekutu di front Asia. Pihak Inggris, Amerika, dan Australia yang tergabung dalam Blok Sekutu menyerang Jepang di wilayah-wilayah kekuasaannya dari berbagai penjuru. Jepang yang pada awalnya menerapkan strategi ofensif menyerang beralih pada strategi defensif bertahan. Kekalahan demi kekalahan terus diderita oleh Jepang. Oleh karena itu, Jepang kemudian menjanjikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia dan mengizinkan bendera Indonesia berkibar serta lagu Indonesia Raya dikumandangkan agar terus mendapat bantuan dan dukungan dari rakyat Indonesia. Seperti yang kalian pelajari di bab sebelumnya, Jepang bahkan membentuk BPUPK dan PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Jepang semakin terdesak dalam perang. Banyak armada perangnya yang dikalahkan oleh Sekutu, baik di sekitar Pasifik maupun di wilayah Asia Tenggara. Salah satu pertempuran yang cukup memukul Jepang di Indonesia terjadi di Kalimantan. Tarakan, yang merupakan wilayah pertama yang dikuasai Jepang di Indonesia pada tahun 1942, diserang oleh pihak Sekutu. Mereka merebut kembali ladang-ladang minyak yang merupakan fasilitas strategis dan sangat dibutuhkan dalam perang dari tangan Jepang. Kota Tarakan hancur dan banyak di antara warga lokal maupun orang Jawa serta keturunan Tionghoa di sana yang mengungsi akibat serangan ini. Pada bulan Juli 1945, Australia menyerang Balikpapan yang merupakan salah satu wilayah penting bagi Jepang. Ladang-ladang minyak yang tadinya direbut oleh Jepang dari pihak Belanda mendapat serangan dari pasukan gabungan Australia dan KNIL. Jepang akhirnya kalah pada 21 Juli 1945. Serangan itu tidak hanya menghancurkan pertahanan Jepang, tapi juga menambah beban dan kesengsaraan bagi rakyat. Banyak di antara mereka yang kelaparan karena tidak makan selama berhari-hari. Setelah Jepang menyerah, pihak Australia kemudian membagikan makanan berupa nasi, biskuit, kedelai dan sebagainya kepada rakyat Balikpapan. Selain kedua pertempuran di atas, masih ada juga beberapa pertempuran yang terjadi di wilayah Indonesia lainnya, misalnya pertempuran di Morotai yang berlangsung sejak bulan September 1944 hingga Mei 1945. Pertempuran ini berlangsung cukup lama dan merupakan salah satu pertempuran yang berat bagi Sekutu dan Jepang di Asia. Jika pertempuran di Tarakan dan Balikpapan yang memakan waktu beberapa minggu saja dapat mengakibatkan kesengsaraan bagi rakyat Indonesia. Hiroshima, Nagasaki, dan Menyerahnya Jepang Perang Dunia II telah berakhir di front Eropa sejak 7 Mei 1945. Namun, Jepang yang bertempur di Asia masih belum mau menyerah. Sebagai pukulan terakhir kepada Jepang untuk segara mengakhiri perang, Amerika Serikat menjatuhkan dua bom atom di kota Hiroshima 6 Agustus 1945 dan Nagasaki 9 Agustus 1945. Jumlah korban yang meninggal di Hiroshima diperkirakan sebanyak jiwa dari populasi orang di Hiroshima. Sementara itu, setidaknya orang kehilangan nyawa di Nagasaki. Radiasi yang dilepaskan bom ini menyebabkan ribuan orang meninggal dalam hitungan minggu, bulan, dan tahun sejak peristiwa tersebut. Tragedi bom di dua kota ini mengakhiri Perang Dunia II di Asia. Jepang mengumumkan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945. Baca Kumpulan Rangkuman Sejarah Kelas 11 SMA Related postsDomain, Kodomain, dan Range, Pengertian dan ContohMengembangkan Apresiasi Prosa Bertema Lingkungan, Pengertian, Membaca, Menafsirkan, Mengapresiasi, Mengevaluasi dan MenulisMengembangkan Apresiasi Puisi Bertema Kehidupan Bermakna, Pengertian, Membaca, Menafsirkan, Mengapresiasi, Mengevaluasi, Menulis dan MusikalisasiMemproduksi Teks Rekon Berbentuk Berita Bertema Peristiwa, Pengertian, Struktur, Ciri dan ContohMenulis Teks Prosedur Bertema Beragam Kegiatan, Pengertian, Menyimak dan ContohNetnografi Etnografi pada Masyarakat Digital, Pengantar dan Menyusun
karena mengalami kekalahan dalam perang melawan sekutu jepang melakukan strategi